Arsip Tag: GANESHYA (GANAPATI)

GANESHYA (GANAPATI)

GANESHYA (GANAPATI)

Sri Maha Ganapathy
Sri Maha Ganapathy

Juga dikenal dengan nama Vinayaka, banyak dewa yang paling terkenal secara universal dan dipuja di mana saja di dunia ini, popular sekali di dunia barat, karena merupakan lambang ilmu-pengetahuan duniawi, spiritual dan sains, dan sekaligus menggambarkan manusia dengan segala peri-kemanusiaan, peri-kebinatangan dan peri-kedewaannya secara utuh.Lambangnya hadir di agama Bhuda dalam bentuk swastika merah, sebagai salib dalam kepercayan Nasrani, dan dibalik oleh kaum Ziorus (menjadi istri Ganeshya yang bersifat iblis). Jangan sekali-kali memuja lambang swastika berwarna hitam secara terbalik, iblis cepat sekali datang menyesatkan anda.

Tidak ada suatu upacara apapun juga dalam Hindhu Dharma yang dapat di mulai tanpa memuja Dewa Ganeshya dulu, karena para dewa-dewi pernah melakukan kesalahan dalam menjaga kelestarian jagat-raya ini, maka mandat sepenuhnya dari Yang Maha Esa diwakili seluruhnya kepada Ganesya, termasuk orang-tuanya harus tunduk kepada tuhan ini.Beliau juga adalah Vighneswara (penetralisir) dan Vignaharja (penghusir bala dan bencana ). Namun bentuknya yang aneh sering mengundang tanda Tanya.

Sesungguhnya berbagai mantram-matram menyiratkan Ganeshya pada awal mulanya telah hadir di Rig-Veda (2.23.1) dan (10.112.9) sebagai konsep paling dini, yang kemudian lambat-laun berkembang sebagai Ganeshya masa kini,Ganapati-Brahmanaspati (konsep Rig-Veda)lambat-laun mengalami evolusi spiritual dan menjadi Gajavadana-Ganeshya-Veghneswara.Di Rig-Veda beliau juga disebut Brhaspati dan Vasaspati(wujud cahaya).Beliau sering dilukiskan berwarna merah keemas-emasan dan kapak perang kecil adalah senjatanya yang paling ampuh, tanpa karunia dan persetujuan beliau, semua ritus-ritus agama menjadi sia-sia, beliau tidak menerima caru dalam bentuk daging atau makanan berjiwa, namun selalu dalam bentuk manis-manisan saja, seperti buah-buahan dan berbagai jenis sesajen buatan tangan sendiri.Beliau selalu didampingi para gana (grup penyanyi dan penari), beliau juga hadir sebagai penuntun para dewa selain manusia, dan senantiasa menuntun kita samua ibarat bundanya Durga dan Parwati ke arah kebajikan. Selain Subramaniyam, kakaknya yang amat terkenal kesaktianya, beliau juga bersaudarakan para marut (marut-gana) yang pada saat ini kurang popular.

Ada berbagai versi kelahiran dewa Ganeshya ini:

  1. Suatu saat, para dewa dalam keadaan sulit memutuskan bahwasanya mereka membutuhkan seorang pemimpin baru guna mengkhiri berbagai rintangan, kemudian Dewa Shiva berreinkarnasi melalui Dewi Parwati dan lahir sebagai Ganeshya.
  2. Suatu waktu secara iseng, karena marah kepada suaminya, Dewi Uma membuat sebuah boneka kecil berkepala gajah(ada yang mengisahkan kepada seorang pemuda tampan,ada beberapa versi dari kisah ini sendiri) dan melemparkannya ke sungai Gangga, dan kemudian lahirlah dewa berkepala gajah yang disebut juga Dvaimatura (yang beribu dua).
  3. Konon suatu hari, Dewi Parwati membuat sebuah boneka kecil dari selendangnya, dan memberikan nafas kehidupan kepada boneka ini. Setelah menjelma menjadi seorang pemuda kecil yang tampan, putra ini mendapatkan tugas menjaga pintu rumah Parwati dan menghadang siapapun yang masuk, karena beliau ingin menyendiri memuja Yang Maha Kuasa. Konon Dewa Shiva yang serba tahu kembali ke rumahnya, dan ternyata sang putra tidak mengenalinya karena memang tidak diberitahu oleh ibunya, maka beliau pun dihadang masuk oleh dewa kecil ini,yang mengaku putra Parwati. Dalam kemarahannya maka Shiva sebagai Rudra langsung menebas kepala anaka ini, dan langsung saja kepala tersebut dimakan habis oleh para ganasnya Dewa Shiva. Dewi Parwati sedih sekali akan prihal ini, dan minta anak tersebut dihidupkan kembali. Shiwa yang menyesal  minta maaf kepada putranya dan mencarikan kepala baru yang sesuai dengan kodrat dan misinya berbentuk kepala gajah. Gajah yang sedang mengobrak-abrik sebuah desa ini dipenggal kepalanya untuk diletakkan di atas kepala Ganeshya, yang kemudian mendapatkan sebutan Ganapati, bentuk Rudra yang keras.Ganeshya sendiri adalah bentuk lembut Sang Parwati.
  4. Ganeshya lahir dari bentuk ether Dewa Shiva, karena teramat tampan, ia kemudian menyebab kan dewi Parwati mengutuknya menjadi buruk rupa.
  5. Ganeshya adalah Sri Krishna dalam bentuk manusia, sewaktu sani, seorang dewa planet memandang ke arah Sri Krishna ini, tiba-tiba kepala Sri Krishna terbang ke Goloka, tempat kediaman Sri Krishna(Kreshna) raga tanpa kepala tersebut diganti dengan kepala gajah.

Konon ada 36 kisah lebih mengenai kelahiran Ganeshya ini, di dalam salah satu kisah tersebut, Ganeshya kehilangan ujung gadingnya yang patah karena melawan Parasurama, kemudian gading patah tersebut digunakan untuk menulis Mahabarata yang didektikan kepada Rsi Vyasa .Gading patah juga menjadi symbol tidak ada ilmu-pengetahuan manusiawi yang abadi,yang abadi, hanyalah ilmu-pengetahuan sejati akan Tuhan Yang Maha Esa (simbolnya gading utuh).Jadi arca Ganeshya memang gadingnya patah satu.

Ada juga kisah bagaimana ia mengalahkan kakaknya Skanda, dengan mengelilingi kedua orang tuanya, dengan damikian mendapatkan hadiah berupa dua orang putri Riddhi (Riddhi, Dharma) dan Siddhi (kesesatan,adharma) sebagai isteri-isterinya.Tentu saja kisah ini sarat symbol, karena Skanda, kakak Sri Ganeshya sebenarnya adalah seorang panglima perang, namun sangat emosional dan kurang suka berfikir panjang, sebaliknya Ganeshya sangat cerdas.Dalam kontes yang dimaksudkan untuk menguji kedua anak-anak mereka, Shiva dan Parwati ingin menguji kecerdasan mereka, dalam perlombaan ini barang siapa mampu mengelilingi bumi sebanyak tiga kali lebih cepat dari yang lainnya, maka akan memenangkan perlombaan ini.Sewaktu Skanda terbang melesat memutari bumi,Ganeshya dengan santai saja memutari ayah-ibunya karena teringat sebuah sabda suci di dalam sebuah karya shastra, bahwa barang siapa memutari ayah-ibunya penuh hormat tiga kali, akan berpahala sama dengan memutari bumi sebanyak tiga kali, dengan demikian menanglah Ganeshya dalam perlombaan ini. Ganeshya dengan demikian bermakna kecerdasan dan bakti yang penuh dengan kesadaran.

Bentuk Ganeshya yang umum adalah kemerah-merahan, berbadan manusia yang gemuk pendek dengan berkepala gajah yang bekuping lebar sekali. Bertangan empat dengan salah satu gadingnya patah, bisa kiri bisa kanan.Keempat tangan masing-masing menggenggam Pasa dan Ankusa (kerang-kerang suci), berperut buncit (symbol kekotoran manusia yang ditampungnya setiap hari)menggunakan ikat pinggang berbentuk ular, juga mengenakan tali suci (yajnopavita).Duduk di atas singasana emas dalam bentuk Padmasana, kadang-kadang duduk di atas bunga Padma. Kadang kala salah satu kakinya menjulur ke bawah, busananya senantiasa anggun walaupun bagian atas tidak mengenakan jubah sebagai lazimnya dewa-dewa pria lainnya dan bermahkota bergemelapan. Beliau duduk dengan memandang ke satu arah,dapat ke kanan maupun ke kiri dan gemar menyantap berbagai manisan dan buah-buahan, beliau adalah symbol vegetarian sejati. Sesajen favorit beliau di India adalah semacam onde-onde yang disebut Modaka. Seekor tikus kecil (lambing pencuri) senantiasa menjadi tunggangannya. Kalau anda ingin berhenti merokok, berjudi, bertajen, ingin menjadi vegetarian atau ingin melepaskan diri dari suatu dosa tertentu, maka duduklah dengan tulus di depan sebuah arca Ganeshya, dapat dilakukan di rumah, dengan meletakan sesajen buah dan manisan sedikit secara sederhana, disertai dupa dan bunga sedikit, lalu letakan rokok sisa terakhir, atau uang judi, atau secara simbolis kebiasaan buruk anda, maka mohon kepada beliau agar semua yang berasal dari-Nya dikembalikan kepada-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.bacalah mantra”OM NAMO GANESHYA NAMAHA”tiga kali,minumlah tirta suci yang telah anda siapkan sebelumnya, makanlah sesajen yang telah anda Persiapkan sedikit, kemudian bagikan sisanya kepada yang lain-lainnya.Berpuasalah hari itu, atau hari-hari selanjutnya seperti Purnama dan Tilem, maka seandainya tulus, permintaan akan langsung terpenuhi pada saat itu juga. Bagi yang ragu-ragu dan ingin mencoba-coba sebaiknya tidak melakukan sembahyang ini, khusus untuk yang ingin bertobat saja. Selanjutnya kalau terpenuhi dan terhapus kebiasan buruknya, teruskan dengan yoga-meditasi seperti tertera di BAB VI,Bhagawat-Gita.silahkan mencoba, semoga sukses.

Kembali ke Ganeshya yang bermata sipit (lambing meditasi yang berkesinambungan),dengan mata ketiga berposisi di tengah-tengah. Kedua matanya dalam bentuk horizontal. Kepalanya bisa bertambah sampai menjadi lima pada waktu-waktu tertentu, sebuah bentuk Rudra yang menyeramkan kerena berkalungkan tengkorak-tengkorak, symbol kematian adharma, pada saat tersebut dengan sepuluh tanggannya maka jumlah senjatanya bisa menjadi total sepuluh buah atau lebih.Para isteri sering dilukiskan duduk dipangkuannya di kiri dan sebelah kanan.Sedikit penjelasan tambahan untuk symbol-simbol ini:kata Gana berarti katagori, sebuah wujud katagori yang maha utama dan tertinggi.Yang dikhususkan untuk Yang Maha Esa itu sendiri.Gaja berarti gajah,Gajanana atau Gajamukha berarti berwajah adalah sebutan-sebutan lain beliau.Gaja juga mengandung arti khusus sekali yaitu tujuan akhir kehidupan dan alam semesta ini, baik anda sadari maupun tidak.Jadi arti lain dari Gaja adalah:”Dari Dia!untuk Dia!Dan kembali ke Dia!”. 

Beliau adalah tuntunan kita ke Kesadaran yang Tertinggi,dan berupa symbol dari buana alit dan buana agung (Suksmanda dan Brahmanda),dua dalam satu, atau satu adalah kedua-duanya. Kepala beliau melambangkan makro kosmos dengan kata lain makro kosmos ke mikro kosmos dan  sebaliknya adalah siklus kehidupan ini.Raga beliau adalah symbol dunia,mikro kosmos ini yang serba gemerlapan ditandai demi pemuasan berbagai nafsu. Kedua unsur tersebut menyiratkan dengan pasti inti sari Tat-Twam-Asi, kata para resi Upanisad!

Beliau juga disebut sebagai Vighneswara,Vighnaraja(dewa penghalau berbagai rintangan).Namun beliau juga merintangi jalan spiritual kita dengan mengirimkan isterinya adharma untuk menjegal berbagai yadnya dan upaya yang kurang tulus dan penuh pamrih duniawi dan materi,jadi hati-hatilah dalam memujanya,jangan sampai salah.Di Indonesia kini, mulai lagi pemujaan kepada beliau ini,berbagi pura di Jawa-Bali mulai mengembalikan arca beliau ke Padmasari dan berbagai pura sakral.Syukurlah kalo eling begitu.

Beliau adalah juga symbol Vidya dan Avidya (gading sempurna dan gading patah),sekali lagi isteri-isterinya adalah symbol Dharma dan Adharma, jadi beliau juga memiliki ilmu hitam dan putih.Unsur hitamnya dikenal dengan nama Saktiganapati atau Ucchistaganapati, namun yang lebih dikenal di India adalah unsur putihnya yang disebut Nrttaganapati, di unsur ini beliau adalah penguasa musik dan seni tari,berkat karunia dewa Brahma yang senang kepadanya.

Ada bentuknya yang bersifat brahmacari yang disebut Varasiddhi Vinayaka. Bentuknya yang feminim disebut Ganesani,Vinayaki, Sarpakarni, Lambha Mekhala, dan berbagai sebutan lainnya. Ingat, semua dewa (unsur cahaya) berasaskan unsur lingga-yoni,setengah pria setengah wanita,setengah keras setengah lembut.

Ganeshya dipuja dalam berbagai wujud seperti lukisan, linggas, salagramas, yatras, dan kalakas (guci-guci air suci). Salagram adalah benda yang teramat langka. Swastika adalah symbol beliau, swastika yang lengkap dan ampuh adalah yang bertitik empat di tengah-tengah setiap lekukan, ditambah dua garis masing-masing di kiri kanan swastika yang melambangkan dharma dan adharma secara seimbang. Di Bali dilambangkan dengan kotak-kotak hitam putih.Banyak pemeluk Hindhu di Bali dan Jawa,juga saudara-saudara umat yang lainnya yang tidak sadar bahwasanya penjor adalah symbol (lambang) belalai gajah, di Bali malahan maknanya sudah lain sekali.Belalai Ganeshya menandakan bahwa di lokasi tersebut ada upacara.Di India,masih berlaku beberapa tempat dan upacara penjor-penjor yang terbuat dari kainwarna-warni ataupun hiasan janur beserta kelapa bermakna seperti ini.Penjor merah berarti ada upacara pernikahan atau yang berhubungan dengan kejayaan dan ekonomi sosial.Penjor putih melambangkan duka-cita kematian, penjor kuning melambangkan symbol upacara sacral, demikian juga dengan makna payung. Di Indonesia tradisi ini masih hidup, namun untuk penjor duka-cita telah menjadi bendera serta warna kuning bagi yang non-Hindhu, makna kuning saat ini kurang jelas, mungkin hanya mengikuti adat yang sudah ada semenjak dulu kala, namun kurang menguasai makna sesungguhnya.

Kuil bagi Ganeshya bertebaran di seluruh Indonesia dan India pada zaman dulu bersatu dengan pemujaan Shakti Durga dan Shiwa.Demikianlah sejarah dan peninggalan candi-candi di Indonesia dan India membuktikannya. Melihat bentuknya yang setengah manusia,setengah hewan namun adalah dewa yang tertinggi, maka beliau adalah symbol dari tiga unsur tersebut (vidya-avidya-kesadaran akan Yang Maha Esa) suatu bentuk yang amat bermakna.Dari hewan ke manusia baru ke tahap dewa, sebuah bentuk evolusi yang sempurna.Beliau juga sering di gambarkan menggenggam daun-daun kering tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat pengobatan. Inilah faktor yang menyebabkan seluruh jajaran dewa-dewi termasuk orang tuanya menghormati dewa atau unsur ilmu-pengetahuan tertinggi ini, karena di zaman kali ini yang dibutuhkan adalah kesadaran total akan hakekat kehidupan ini, dan kemana akan kita berevolusi sesudah ini, seluruh alam semesta menanti eksplorasi manusia, para dewa akan menuntun, karena sudah menjadi tugas mereka.Namun di Bali, insan Bali hanya sibuk saling berperang dengan sesama saudara dan banyak prihal nonsen menjadi ajang pertarungan, seperti avidya seperti judi, mecaru, melupakan puasa dan tapa-brata. Kalau Ganeshya tidak dikembalikan  dengan segera, mungkin saja pulau dewata ini akan berubah menjadi pulau asura.Tanda-tanda sudah jelas kearah sana. Pariwisata harus dikembalikan lagi,namun pariwisata spiritual yang merakyat dan bukan dengan menjual aset-aset religius kita kepada turis dengan mengorbankan adat budaya dan kesakralan pemujaan kita.Terkutuklah manusia Bali, kalau para dewata marah, dan anak-anak kita berpaling ke agama lain yang lebih praktis sepintas lalu.Penuh dengan karunia Bali dan Jawa ini, seandainya pemujaan ke Hyang Maha Esa, Hyang Widi Wasa diarahkan secara tepat sesuai dengan kaidah Veda, Bhagawat-Gita dan Upanisad yang semuanya adalah Ganeshya itu sendiri.

Berikut ini adalah nama lain dari dewa Ganeshya:    Dhumraketu, Sumukha, Ekadanta, Gajakarnaka, Lambordara, Vighnaraja, Ganadhyaksa, Phalacandra, Gajanana, Vinayaka Vakratunda, Siddhivinayaka, Supakarna, Heramba, Skandapurvaja, Kapila dan Vighneswara. Dia juga dikenal oleh banyak orang sebagai Maha Ganapati.

Mantra-nya adalah om gum ganapataye namah. Para Shadaka yang memuja Ganeshya sebagai dewa mereka merngucapkan mantra itu atau Om Sri Ganeshya Namah.

Para bhakta Ganeshya juga melakukan japa Ganeshya Gayatri sebagai berikut:

Tat purusaya vidmahe
Vakratundaya dhimahi
 Tanno denti pracodayat 

Dewa Ganeshya adalah perwujudan dari kebijaksanaan dan kebahagiaan.Dia adalah dewanya para brahmacari.Dia sangat terkenal diantara orang yang selibat (membujang).

Sebagai tungganganya ia mengendarai seekor tikus.Dia adalah dewa penguasa muladhara cakrapusat psikhis dalam tubuh di mana kundalini sakti berada.

Dia adalah dewa yang melenyapkan segala rintangan pada jalan pengikutnya.sehingga ia disebut Vighna Vinayaka. Aksara bija-nya adalah Gum yang memiliki irama yang sama dengan bahasa Inggris”Sung”.Ia adalah dewa keharmonisan dan kedamaian.

Dewa Ganeshya melambangkan Om atau Pranaya yang merupakan mantra umat dalam agama Hindhu.Tak ada satupun yang dapat dilakukan tanpa mengucapkannya.Ini menjelaskan suatu kebiasaan pemanggilan Ganeshya sebelum melakukan acara atau hal apapun.Dua kakinya melambangkan daya ilmu pengetahuan dan daya kegiatan.Kepala gajah memiliki arti penting karena hanya ia lah satu-satunya figure di alam yang mempunyai bentuk dari symbol”Om”. 

Arti dari menunggangi seekor tikus adalah penaklukan penuh terhadap keakuan.Memegang Akusa melambangkan penguasaannya tehadap dunia.Itu merupakan suatu tanda dari  Bonus Ilahi.

Ganeshya adalah dewa utama.Dengan menunggangi seekor tikus,salah satu mahluk alam terkecil dan yang memiliki kepala seekor gajah,mahluk terbesar dari segala binatang darat,menandakan bahwa Ganeshya adalah pencipta segala mahluk hidup.Gajah adalah binatang yang sangat bijaksana,yang menadakan bahwa Ganeshya adalah lambang kebijaksanaan.Ini juga menunjukan proses evolusi tikus secara perlahan berevolusi menjadi gajah dan akhirnya menjadi manusia.Inilah mengapa Ganeshya memiliki tubuh manusia,kepala gajah dan mempunyai tunggangan berupa seekor tikus.Ini merupakan filosofis simbolik dari wujud-Nya.

Ia adalah dewa dari para gana atau kelompok,contohnya kelompok unsur,kelompok indera dan lain-lainnya.Dia merupakan peminpin dari para shandaka Shiva atau pelayan surgawi dari dewa Shiva.

Para Vaisnava juga memuja dewa Ganeshya.mereka memberinya nama Tumikkai Alwar,yang berarti ke-Ilahian dengan belalai gajah.

Dua kekuatan Ganeshya adalah Kundalini dan Vallaba atau kekuatan cinta kasih.