Koleksi E book shantiwangi

Aitareya Uphanisad

AITAREYA UPANISHAD
Sang Hyang Brahman, sumber, pengayom dan akhir dari alam semesta ini, memenuhi segala aspek dari
seluruh eksistensi ini. Beliau sadar di kala seseorang insan-manusia itu sadar, Beliau bermimpi dengan mereka-
mereka yang bermimpi, dan Beliau tidur lelap di kala seseorang tertidur lelap tanpa mimpi; namun Beliaupun
melampaui ketiga tahap ini untuk menemukan Jati Dirinya. Hakikat sebenarnya dari Sang Brahman ini
disebut kesadaran murni.
Dengan ini dimulailah Aitareya Upanishad ini,
Semoga kata-kataku bersatu dengan jalan pikiranku, dan jalan pikiranku menyatu dengan kata-
kataku. Wahai Dikau Sang Hyang Brahman yang bercahaya dari asalMu sendiri, sudilah menyingkirkan
tirai kebodohan yang menghadang di depanku ini, agar dapat kusaksikan cahayaMu. Sudikah Dikau
mengungkapkan intisari dari berbagai skripsi-skripsi suci. Semoga kebenaran di dalam skripsi-
skripsi ini senantiasa hadir di dalam diriku. Semoga aku senantiasa menyadari hakikat yang telah
kupelajari setiap pagi dan malam, dari kaum yang suci. Semoga aku selalu mengutarakan perihal yang
benar mengenai Sang Hyang Brahman.
Semoga aku selalu mengucapkan kata-kata yang benar.
Semoga kebenaran melindungiku.
Semoga kebenaran melindungi guruku.
Om shanti-shanti-shanti. ( SELENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD EBOOKNYA)

tait
Taittiriya Uphanisad

OM
Semoga Mitra memberkahi kami dengan shanti,
Semoga Varuna memberkahi kami dengan shanti,
Semoga Aryama memberkahi kami dengan shanti,
Semoga Indra dan Brihaspati memberkahi kami dengan shanti,
Semoga Vishnu yang maha hadir memberkahi kami dengan shanti,
Puja-puji kami haturkan kepada Hyang Brahman, Puja-puji kepadaMu,
Dikau sumber dari segala kekuatan.
Dikau adalah Hyang Brahman nan hakiki.
Aku akan berwacana tentangMu.
Dikau kan kunyatakan sebagai yang murni di dalam jalan pikiranku.
Dikau kan kunyatakan sebagai yang murni melalui bibirku ini.
Semoga kebenaran melindungiku,
semoga kebenaran melindungi guruku,
Semoga kebenaran melindungi kita berdua.
Semoga cahaya Hyang Brahman bersinar di dalam diri kami berdua.
Dikau adalah Hyang Brahman, yang manunggal dengan aksara OM, yang hadir di dalam semua shastra-shastra
suci aksara yang maha kuasa, ibu dari semua jenis swara. Sudikah Dikau meneguhkan diriku ini dengan
kebijaksanaan nan murni. Bolehkah aku, wahai Tuhan, menyadari akan Keabadian. Semoga ragaku tegar dan
utuh; semoga lidahku terasa manis; semoga telingaku hanya mendengar puja-puji bagimu semata.
Aksara Om adalah sebenar-benarnya gambaranMu semata-mata. Melalui Aksara ini Dikau dapat dicapai. Dikau
berada jauh dari jangkauan intelek (budhi). Semoga aku tidak melupakan sesuatu apapun yang kupelajari di
berbagai kitab-kitab suci.
Dikau adalah sumber dari seluruh bentuk-bentuk kebahagiaan dan kekayaan. Sudilah bertamu (datang) kepadaku
ibarat sang dewi kemakmuran dan mengkaruniakan berkailm u.
Semoga para pencari kebenaran mengerumuniku, Semoga mereka datang dari arah manapun juga, agar dapat
kuajarkan kepada mereka mengenai hakikat akan AksaraMu.
Semoga aku berbentuk kebesaran diantara insan-manusia. Semoga aku lebih “kaya” dari yang “terkaya”
Semoga aku mampu memasukiMu, wahai Tuhan; semoga Dikau menghadirkan DiriMu kepadaku. Suci
bersih aku jadinya oleh sentuhanMu, wahai Tuhan yang bermanifestasi dalam bentuk beragam-ragam Dikau
adalah tempat berlindung bagi mereka yang menyerahkan diri mereka kepadaMu. Perlihatkanlah DiriMu kepadaku.
Jadikanlah diriku ini milikMu. aku mempasrahkan diriku di bawah perlindunganMu.
Dikau adalah Tuhan, Yang Maha Abadi, Bercahaya senantiasa dari DiriMu Sendiri secara gilang-gemilang
(keemas-emasan), di dalam teratai yang terletak di dalam hati sanubari setiap insan. Di dalam sanubari ini Dikau
menampakkan DiriMu bagi mereka yang mencariMu.( SELENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD EBOOKNYA)

Svetasvara Uphanisad

SVETASVATARA UPANISHAD
Meditasi dapat dipelajari, dan harus disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu. Melalui makna dan
hakikatnya maka penyatuan dengan Sang Brahman (Sakara Brahman) bukanlah hal yang mustahil.
Sang Hyang Brahman, melalui kerjasamanya dengan Sang Maya menciptakan, mengayomi, dan melebur kembali
alam-semesta, demikian juga cara Sang Hyang Nirguna Brahman, yang tak terbatas, tak berwujud, dan tak
beratribut maupun yang tak bertindak (melahirkan) apapun juga.
Dengan ini dimulailah Svetasvatara Upanishad ini:
OM
Melalui telinga kami semoga kami mendengar hal-hal yang baik.
Melalui mata kami semoga kami menyaksikan perihal KebenaranMu.
Semoga raga kami shanti, semoga kami yang memujaMu menuju ke arah kedamaian.
Om shanti-shanti-shanti.
Om puja-puji kehidupan bagi Sang Hyang Atman, Yang Maha Mulia, dan Yang Maha Kuasa.
Para sishya bertanya kepada diri mereka sendiri:
Unsur apakah yang menjadi asal-mula (sumber) dari alam-semesta ini ? …
Apakah Sang Brahman ?
Pada saat kapankah manusia ini diciptakan ?
Mengapa kita harus menjalani kehidupan ini ?
Di manakah akhirnya kita semuanya akan berhenti ?
Di bawah komando siapakah kita semua ini terikat oleh hukum kebahagiaan dan penderitaan ?
Sang waktu, antariksa, hukum, faktor kebetulan, benda (unsur) padat, energi prima, intelegensia (budhi) salah
satu dari unsur-unsur ini maupun gabungan dari keseluruhan unsur-unsur ini bukanlah asal-mula dari alam-
semesta ini, karena semua unsur ini hanyalah efek (akibat) belaka, dan hadir untuk melayani unsur jiwa. Juga
bukan sang jiwa merupakan asal-mula penciptaan ini karena iapun terikat oleh hukum kebahagiaan dan
penderitaan (suka-duka) ( SELENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD EBOOKNYA)

Prasna Uphanisad

PRASNA UPANISHAD
Manusia terdiri dan berbagai elemen yang teramat vital bagi kelangsungan hidupnya, tanpa elemen atau
unsur-unsur ini sulitlah bagi seorang manusia untuk dilahirkan dan menjalani kehidupannya di dunia ini
dengan baik. Unsur-unsur vital tersebut terdiri diantaranya : napas, perbuatan, pikiran dan berbagai
indriyasnya kesemuanya ini berasal dari Sang Hyang Jati Diri (Atman). Darinya berbagai unsur-unsur ini
dilahirkan dan kedalamNya kembali juga semua unsurunsur ini akan melebur kembali ibarat air sebuah
sungai yang kembali ke samudra luas dari mana mulanya air itu berasal. Dengan ini dimulailah Prasna
Upanishad ini
Om
Semoga melalui telinga kami ini, kami dapat mendengarkan hal-hal yang bersifat kebajikan.
Semoga melalui mata kami ini, kami dapat menyaksikan kebajikanMu.
Dengan raga yang tenang, semoga kami yang memujamu dapat terayomi.
Om shanti-shanti-shanti.
Om puja-puji kepada Sang Hyang Jati Diri, Yang Maha Kuasa.
……
Sukesha, Satyakama, Gargya, Kousaiya, Bhargava dan Kabandhi, adalah para pemuja Sang Brahman yang benar
dan lurus hati mereka. Penuh dengan iman dan kerendahan hati, mereka ini menghampiri Resi Pippalada,
memohon agar sudi diajarkan akan hakikat Yang Maha Benar.
Setelah diterima dengan baik di ashramnya, sang resi menitahkan kepada mereka semua : “Berlatihlah dulu
berbagai tapa-brata, kesabaran, sambil mengasah iman selama setahun, kemudian baru bertanya apa saja.
Seandainya kami mampu, maka kami pasti akan menjawabnya.” ( SELENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD EBOOKNYA)

KAIVALYOPANISHAD
BAB I
“Kemudian Ashvalayana menghampiri Hyang Parameshti (Brahma Sang Pencipta) dan berkata:
Keterangan : Ashvalayana adalah seorang guru spritual yang terkenal dan disebutsebut di Rig Veda, berbagai
mantram-mantramnya diterima dan dipergunakan oleh kaum Hindu (Sanatana Dharma) dari masa ke masa hingga
kini.
Walaupun di zamannya itu beliau adalah seorang guru besar namun tetap saja beliau merasa kekurangan, maka
dengan kesaktiannya dan kemampuannya ia menghampiri Sang Pencipta, yaitu Dewa Brahma dan memohon agar
dibimbing ke arah Hyang Maha Purusha. Ashvalayana bukanlah insan sembarangan dan beliau telah
menyiapkan dirinya dengan baik sebelum menghadap ke Hyang Brahma, dengan penuh viveka
(kesadaran spritual) dan vairagya (jauh dari sifat dan berbagai hasrat duniawi) dan penuh dengan shad-sampati
(yaitu enam sifat pengendalian diri) beliau juga telah mempersiapkan dirinya agar lepas dan bebas dari berbagai
ikatan dan fenomena duniawi (mumukshattwam) dengan demikian beliau telah amat siap lahir dan batin dalam
mendapatkan Brahma Vidya yang agung dan bersifat rahasia (terpendam secara spritual) ini.
1. “Wahai Bhagawan, sudilah mengajariku ilntu pertgetaltuan tertinggi akan Sang Realitas (kebenaran
hakiki), vang selania ini bersifat rahasia dan tersembum i dari ntanusia, sebuah pengetahuan yang konon katamva
di tangan seorang yang bijaksana sepenuh dosa apapun juga, dapat dipergunakannva untuk ntencapai Hvartg
Maltn Tinggi, Hvang Purusha. ”
Keterangan : Sebuah ajaran spritual yang bersifat terpendam dan dirahasiakan para guru tidak berarti tidak
boleh dipelajari setiap insan manusia. Sebaiknya para resi guru malahan mencari murid yang berbudhi tinggi
berintuisi tajam agar dapat diturunkan sebagai Brahma Vidya ini, dan sishya semacam itu sulit didapatkan, jadi
sang ajaranpun makin hari makin terpendam dan dianggap rahasia, padahal sebenarnya sangat bersifat sakral.
Disamping itu diperlukan sentuhan dan doa dari sang guru bagi muridnya agar ajaran tersebut dapat terserap oleh
sang murid, dengan sentuhan atau pandangannya saja beliau akan mampu membuka cakrawala spritual sang murid
dengan lebih luas sehingga tidak menimbulkan kesesatan dan malapetaka bagi sesamanya ( SELENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD EBOOKNYA)

Kama sutra
Kama sutra

KAMA SUTRA
BAGIAN SATU
(EROTOLOGI SANSKERTA DAN PENDIDIKAN KEHIDUPAN
YANG SELARAS)
Perbendaharaan shastra erotologi Sanskerta sangat kaya. Berbagai
shastra mengenai sensualitas, seni bercinta dan erotologi adalah karya-
karya para maha resi yang bersifat dharma demi langgengnya kehidupan
berumah-tangga yang harmonis di satu pihak, dan demi berlangsungnya
ciptaan Yang Maha Kuasa. Kesemua shastra ini kemudian diatur dalam
suatu kesatuan yang bernama Kama-Sutra, yang bukan saja berisikan
metode-metode bersanggama secara lengkap, namun juga upacara
pernikahan, pendidikan prenatal, pendidikan berumah-tangga,
homoseksualitas, transeksualitas, kehidupan beragama dan berdharma,
dsb. Kesemuanya diatur oleh para resi dari zaman ke zaman, diantaranya
yang paling terkenal adalah Resi Vatsyawana (nama aslinya mungkin
Malinga atau Mrilina). Disamping Kama Sutra masih ada enam shastra
erotis lainnya seperti :
1. Ratirahasya (Rahasia bercinta)
2. Panchasahya (Lima anak panah)
3. Smara Pradipa (Sinar Cinta)
4. Ratimajari (Kalungan cinta)
5. Rasmajari (Tembakan cinta)
6. Anunga Runga (Tahap Cinta), juga disebut Kamaladhiplawa (Perahu
di samudra) ( SELENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD EBOOKNYA)

BRAHMA – SUTRAS
Brahma-sutras adalah salah satu maha karya dari Resi Agung
Sri Wyasa (Resi Abiyasa) yang juga dikenal dengan nama Resi
Abhiyasa di Indonesia. Nama lain beliau adalah Resi Krishna-
Dwaipayana dan Resi Badarayana. Karya ini bersifat sangat khusus
dan seyogyanya hanya dipelajari oleh kaum cendekiawan yang
telah mendalami berbagai Weda dan Upanishads (Sruti dan juga
Smriti), tanpa landasan ini, maka karya ini akan bersifat asing dan
membingungkan. Tidak ada suatu sekte ajaran Hindu-dharma
yang tidak berpedoman ke Brahma-sutras ini. Konon dikatakan
seorang guru yang ingin membangun sebuah perguruan spiritual di
India, diharuskan untuk menulis sebuah referensi penelitian
mengenai Brahma-sutras ini melalui sudut pandangannya yang
pribadi. Demikianlah, dari masa ke masa kode etik pendirian
perguruan spiritual dilaksanakan di tanah Bharata.
Para resi guru dari zaman-zaman yang lalu sampai ke eranya
resi-resi guru seperti Sri Shankara Acharya, Sriharsha, Chitsukha
dan Madhu Sudana berupaya mengukuhkan faham Monisme secara
Hakiki (Keesaan dan Keekaan Tuhan yang serba maha).
Sri Wyasa dianggap sebagai Awatara Wishnu yang juga
dikenal dengan nama Badarayana dan Sri Krishna Dwaipayana.
Beliau telah menyarikan berbagai Upanishad, Weda, Wedanta, dsb.
dan mendiskusikannya di karya Brahma-Sutra ini.
Berbagai Weda terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
¾ Karma-kanda, yang berhubungan dengan berbagai ritual-
ritual upacara, pengorbanan dan lain sebagainya.
¾ Upasana-kanda, yang berhubungan dengan pemujaan dan
meditasi (Upasana).
¾ Jnana-kanda, yang berhubungan dengan Sang Brahman
(Tuhan Yang Maha Esa).( SELENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD EBOOKNYA)

 

Sastra Dharma Online